Galeri Arsip Statis Bawa Masyarakat Menjelalah Padang Tempo Dulu

Foto SIM Bendi dan Kusir China.
PADANG-"Sejarah adalah siapa kita dan mengapa kita seperti ini," kata David McCullough, sejarawan populer Amerika.

Kata bijak ini, mengandung makna lewat sejarah, kita bisa mengetahui siapa kita dan mengapa kita menjadi seperti sekarang.

Kemarin, Senin 7 Agustus 2023 adalah hari jadinya Kota Padang yang ke 354 tahun. Banyak peristiwa yang telah terjadi dalam kurun waktu tersebut. Meski demikian, sejarah bisa dijemput lewat arsip dan sebuah dokumen. Hanya saja dokumen atau arsip ini seringkali terlupakan. Diingat, hanya ketika dibutuhkan.

Di sudut kiri paling belakang, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Padang, Jalan Sudirman Padang, terdapat sebuah ruangan berukuran 5 x 4 meter. Dipintu masuk terpajang merek Galeri Arsip Statis (GAS).
.

Penampakan uang kertas Indonesia dari zaman ke zaman

Di ruangan itu terpajang sekitar 200 an aneka foto-foto bersejarah, yang menyimpan cerita dan kenangan Kota Padang teompoe doeloe. Sebut saja kondisi foto bangunan Balaikota lama yang terletak di kawasan dekat Pasar Raya Padang, Kantor Pos Padang di Jalan Sudirman dari dulu hingga kini tak banyak perubahan, rumah dinas Gubernur Sumbar. Foto suasana jelang Pemilu di kawasan Lanud Tabing Padang

Foto-foto bersejarah itu tampak terawat dengan baik. Dibingkai dengan figura. Untuk memudahkan pengunjung mendapatkan informasi, setiap foto telah diberi kode barkot oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Padang. Dari barkot itu pengunjung bisa tahu gambaran sebuah foto di masa lalu. Di setiap foto tertulis narasi yang menggambarkan lokasi dan nama kegiatan yang berlangsung.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Padang, dr.Feri Mulyani, menjelaskan, Galeri Arsip Statis (GAS) menyimpan foto kenangan Kota Padang tempo dulu. Baik administrasiatau kegiatan yang berlangsung ketika itu.


"
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Padang, dr. Feri Mulyani menunjukkan deretan foto bersejarah Kota Padang. Dok Kitapunya 

Di Galeri Arsip Statis ini ada menyimpan foto-foto Walikota Padang dari zaman ke zaman. Foto Pantai Padang lama, Jembatan Siti Nurbaya lama, Teluk Bayur dari zaman Belanda, Jepang hinga sekarang. Semuanya tersimpan dan kami jaga dengan baik," terang Feri Mulyani.

Bencana Covid-19 lalu, foto-fotonya juga tersimpan dengan baik. Itu akan menjadi bukti bahwa wabah menular itu pernah berlangsung selama dua tahun.

Meski GAS yang baru dikelola dengan baik menyimpan banyak sejarah, tak banyak yang tertarik untuk datang ke tempat tersebut. Sebab belum banyak juga yang tahu.

"Paling banyak yang datang mahasiswa, ketika melakukan penelitian. Kemudian orang luar negeri yang mencari arsip untuk penelitian juga," ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang tersebut.

Disebutkannya, agar GAS terpublikasi dengan baik, Dinas Perpustakaan dan Arsip butuh dukungan media massa. Meski begitu pihaknya dalam beberapa waktu belakang telah juga telah mempromosikan keberadaan GAS di media sosial.

"Kami juga menghubungkan GAS dengan website Pemko Padang. Jadi selain harus datang ke GAS, masyarakat juga bisa melihat Padang tempo dulu secara online," ujarnya.

Renovasi

Jika dilihat dari lokasi dan ukuran ruangan penyimpanan arsip dan dokumen bersejarah itu sangat jauh dari harapan. Selain kecil dan sempit lotengnya juga banyak yang bocor. Ketika hujan arsip dan dokumen bersejarah itu sering kali basah.

"Jika ada yang bisa diselamatkan alhamdulillah. Jika tidak harus kami keringnya kembali dengan sehati-hati mungkin, sehingga arsip atau dokumen itu kembali bisa dimanfaatkan, meski bentuknya tidak lagi sebagus sebelum banjir," kata Feri Mulyani.

Dia berharap, ruangan GAS bisa lebih nyaman dan aman hingga memberi kenyamanan pula bagi pengunjung. Feri Mulyani pun mengajak generasi muda untuk melihat dan menyaksikan Padang Tempo Doeloe hingga mereka bisa menyaksikan dan membandingkan perubahan Kota Bingkuang dari puluhan tahun silam.

"Jika lokasi GAS lebih nyaman, mungkin ke depan bisa dijadikan lokasi wisata sejarah. Hingga generasi muda bisa melihat Padang dulu dan sekarang," ujarnya.

Padang sebagai ibukota provinsi Sumbar memang telah berubah dari waktu ke waktu, meski perubahannya tak sekencang ibu kota provinsi tentangga lain di Sumatera. Karena itu Padang butuh generasi yang akan membangun kotanya jauh lebih baik dari sekarang.

GAS sendiri bisa dikunjungi dihari dan jam kerja dan Senin hingga Jumat. YL

0 Comments