BP3MI Sumbar, akan Berangkatkan 500 PMI ke Luar Negeri

 

Foto bersama
PADANG-Tingkat kepercayaan masyarakat kepada Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Barat (Sumbar) dari tahun ke tahun meningkat.

Kondisi itu dibuktikan dengan naiknya angka Pekerja Imigran Indonesia sejak beberapa tahun belakang. Pada  2022 tercatat sebanyak 581 pekerja migran Indonesia (PMI) yang berhasil ditempatkan untuk bekerja di luar negeri. Sementara di 2023  ditargetkan sebanyak 500 PMI yang akan diberangkatkan.

"Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan, salah satunya BP3MI Sumbar kini telah memiliki kantor yang lebih representatif dan memadai. Bukan itu saja, kami juga memiliki ruang khusus pelayanan," kata Kepala BP3MI Sumbar, Bayu Aryadhi dalam laporan kinerja 2022 dan resolusi 2023 pada Jumat, (3/2). 

Dijelaskannya,  kantor saat ini bisa menampung 100 orang. Selain itu, di kedatangan internasional Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga tersedia ruang helpdesk BP3MI Sumbar. Tujuannya untuk memudahkan memberikan layanan kepulangan dan keberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

Bayu juga menyampaikan sepanjang 2022 terdapat sebanyak 12 laporan pengaduan ke BP3MI, diantaranya 1 orang gaji tidak dibayar dan itu sudah diselesaikan, 7 orang PMI bermasalah 5 diantaranya tengah dalam proses penanganan dan 2 lagi sudah diselesaikan. 

Kemudian terdapat 2 orang PMI yang tidak sesuai dengan perjanjian kerja, dan ini juga telah di selesaikan. Selanjutnya, ada 2 orang PMI yang tanpa kabar berita, satu orang diantaranya sudah diselesaikan dan satu orang lagi belum ada kabar hingga sekarang.

"Untuk PMI yang hilang sudah diupayakan untuk mencari, yang mana kejadiannya sejak tahun 2020. Meskipun begitu seluruh stakeholder sudah berupaya menyelesaikan dan terus mengupayakan pencarian," ujarnya.

Selain itu, sepanjang 2022 juga tercatat sebanyak 25 orang PMI yang berhasil dipulangkan. Dimana pada tahun 2023 ini ditargetkan sebanyak 30 orang PMI. Dia juga menuturkan bahwa sepanjang 2022 sebanyak 98,4 persen anggaran berhasil direalisasikan dengan baik, dan sesuai dengan kebijakan berlaku.

Terakhir, bayu mengatakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan BP3MI Sumbar sudah selaras dengan perencanaan kinerja sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan angka penempatan kembali membaik pascacovid-19. 

Lebih dari itu, grafik jumlah penempatan terus mengalami peningkatan, dan bahkan bisa dilakukan lebih baik. Kendati begitu, dia juga tak menampik masih ada yang belum maksimal secara keseluruhan. 

"Jadi kita berharap, dan terus berupaya kinerja, bahkan angka penempatan PMI asal Sumbar ini terus membaik, dan mencapai target," tutupnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi, diwakili oleh Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Rina Adyanti, S.IP, M.Si, menjelaskan pihaknya dalam hal ini selalu berusaha mendukung, dan memaksimalkan penempatan tenaga kerja baik dalam dan luar negeri. 

Dimana dinas mendukung dengan penyiapan tenaga kerja dari sisi skillnya, yang mana nantinya juga dicarikan peluang kerja melalui instansi yang berkaitan baik daerah maupun provinsi.

"Dimana nantinya BP3MI yang memantau tenaga kerja yang ada penempatan di luar negeri. Sementara untuk kontrol dari kita sendiri dengan meningkatkan koordinasi bersama seluruh stakeholder terkait," ucapnya. 

Kemudian, terkait PMI yang menghilang dia menyebutkan bahwa Pemprov Sumbar telah membentuk satgas yang telah di SK kan, dan akan bertugas sesuai dengan tupoksi masing-masing. Dimana satgas tersebut tidak hanya dari dinas tenaga kerja, namun ada juga dari dinas sosial, dan dinas perhubungan. Sehingga masing-masing bisa saling berkoordinasi. 

"Satgas sendiri cukup banyak, terdiri dari imigrasi, kepolisian, kesehatan, sosial dan lainnya," tutupnya. 



0 Comments