JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Nevi Zuairina mencermati realisasi investasi tahun 2022 baru 48,7 % dari target Presiden RI per Juni 2022, meminta agar investasi ini didorong semaksimal mungkin salah satunya dengan optimalisasi OSS RBA (Online Single Submission Risk Based Approach).
Nevi menerangkan, bahwa komisi VI DPR RI menyetujui pagu anggaran Kementerian Investasi / BKPM tahun 2023 sebesar 1,9 triliun. Namun demikian, pada realisasi tahun 2022, ia meminta BKPM RI dapat meningkat mengingat hingga saat ini baru terealisasi 66,01%
“Portal Perizinan Investasi Satu Pintu Berbasis Risiko atau Online Single Submission Risk Based Approach ( OSS RBA) telah resmi diluncurkan pada bulan Agustus 2021. Namun masih ditemukan sejumlah keluhan, baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah yang belum siap dalam penerapan OSS-RBA. Untuk itu, perlu sosialisasi OSS RBA ini terutama di dunia usaha baik dari skala mikro hingga besar”, tutur Nevi.
Politisi PKS ini mengatakan, setiap aturan baru akan memerlukan sosialisasi yang masif karena sangat berpotensi terjadi kesalah pahaman. Masyarakat perlu memahami dengan cermat bahwa OSS-RBA ini mengklasifikasikan usaha berdasarkan skala kegiatan, NIB milik UMK dengan risiko rendah dapat berlaku sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan/atau pernyataan jaminan halal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan jaminan produk halal (Pasal 12 ayat (2) PP 5/2021).
Legislator asal Sumatera Barat II ini menerangkan, bahwa pada raker antara DPR RI Komisi VI dan Kementerian Investasi/BKPM RI, telah memutuskan untuk di setujui tambahan anggaran. Dengan tambahan ini, diharapkan tahun 2022 dapat menjadi langkah besar dalam menyemarakkan dunia usaha pasca pandemi yang berjalan 2 tahun lebih ini.
“Kami berharap, upaya mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% dapat direalisasikan hingga akhir tahun 2022 ini. Satuan Tugas Percepatan Realisasi Investasi mesti cepat bekerja, termasuk pada sosialisasi OSS RBA ini sehingga semua target-target pembangunan dapat tercapai termasuk target realisasi di dalam RPJM tahun 2022 sebesar Rp 968 triliun”, tutup Nevi Zuairina.
0 Comments