Mentawai Kembali Digoyang Gempa, Ini Penjelasan Resmi BMKG





PADANG-Di bawah guyuran hujan, Kota Padang kembali digoyang gempa Rabu (5/5). Gempa yang dirasakan berayun itu berkekuatan 5,8 SR dan berpusat di Tuapejat Mentawai Sumatera Barat dengan kedalaman 29 Km.


Sebagian warga yang masih terlelap pasca sahur terkejut dan langsung berlarian ke luar rumah. Dalam guyuran hujan warga Padang melindungi diri agar tidak terkena bangunan jika runtuh.


"Ya Allah...gempa lagi," teriak Doni, seorang seorang warga Ulak Karang yang rumahnya tidak jauh dari bibir pantai.


Dia memboyong dua anaknya yang masih tertidur lelap. Sambil berteriak gempa, untuk memberitahu seisi rumah dan warga sebelah.


Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, M.Si dalam keterang persnya menjelaskan gempa tektonik 5,8 SR yang mengoyang Mentawai TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. 


Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan Mw=5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi  Mw=5,7. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,06 LS dan 99,59 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 km arah Timur Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 41 Km. 



"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," terang Bambang.


Dijelaskannya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Mentawai IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Painan III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Padang, Pariaman III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh II MMI  Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).


"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI. 


Sementara, hingga hari Rabu, 05 Mei 2021 pukul 08.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ). 


"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.


Dia juga mengimbau masyarakat menerima informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. *   




0 Comments