Pejabat Sumbar Jalani Vaksin Perdana, Begini Reaksi yang Mereka Rasakan

Pejabat esensial Sumbar yang telah pertama menerima vaksin Sinovac. Kitapunya


PADANG-Sejumlah pejabat esensial di Sumbar duduk berjejer di barisan paling depan aula kantor gubernur Sumbar. Mereka adalah orang pertama yang akan mendapat vaksin Sinovac yang datang dari Bandung 5 Januari 2021. 


Pejabat itu adalah Kajati Sumbar, Danrem Wirabraja 032, Brigjen TNI Arief Gajah Mada, Waka Polda Sumbar, Brigjen Pol Edi Mardianto, Kepala BIM, Kepala BBPOM Padang, Firdaus Umar, Dirut RSUP M. Djamil Padang, dr. Yusirwan Yusuf, Ketua IDI Sumbar, dr. Pom Harry Satria,  Kepala Biddokkes Polda Sumbar, Lisda Cancer ,Kepala Labor Dianostik FK Unand, dr. Andani, Kadis Kominfo Sumbar, Jasman Rizal dan lainnya. 


Satu persatu nama mereka disebut protokol sebagai tanda mereka harus maju ke depan untuk menjalani proses untuk divaksin. Tahap awal mereka mereka dimintai KTP kemudian diperiksa kondisi kesehatan. Seperti ukur suhu badan, tekanan darah dan lain sebagainya. Jika semuanya stabil, maka loloslah para pejabat esensial itu untuk divaksin. 


Setelah menjalani pemeriksaan, tak semua pejabat yang bisa divaksin. Seperti Kajati Sumbar, Waka Polda Sumbar, Kepala BIM batal ikut menjadi orang pertama tahap awal divaksin. Ini terjadi karena kondisi kesehatan mereka tak stabil dan punya penyakit bawaan. 


Sedangkan mereka yang divaksin adalah Danrem Wirabraja 032 Padang,  Brigjen TNI Arief Gajah Mada. Dia orang pertama divaksin setelah Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno batal divaksin karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan. 


"Ga sakit, cuma seperti kena gigit semut. Sejauh ini tak ada efek samping yang saya rasakan," aku Danrem. 


Dia pun menunggu setengah jam untuk memastikan tak adanya reaksi dari vaksin yang diterimanya. Setelah itu namanya disebut protolo untuk memberikan pesan tentang apa yang dia rasakan setelah disuntik vaksin Sinovac. Kemudian dia pun menerima piagam dari Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, sebagai bukti dia sudah divaksin. 


Nama lain yang menjalani vaksin adalah Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sumbar, dr. Pom Harry Satria, mengaku merasa sedikit nyeri tanda sudah disuntik. 


Dia mengatakan kalau vaksin aman dan masyarakat tidak perlu ragu untuk divaksin. Sebab sudah melalui proses  uji klinis. Tak hanya dia, petugas kesehatan yang terlibat membantu pasien Covid-19 juga akan divaksin, Mereka sudah siap menerima vaksin, sesuai instruksi yang ditetapkan pemerintah. 


Disebutkannya, selama pandemi Covid-19 terang dr. Pom sudah 200 nakes yang positif. Sedangkan di Sumbar terdapat sekitar 2000 nakes. 


Menurutnya, vaksin menjadi solusi baik untuk jangka pendek dan panjang. Ke depan setelah divaksin masyarakat diminta untuk tetap menerapkan prokes. 


Kemudian Kepala BBPOM Padang,Firdaus Umar, yang awalnya dinyatakan tak bisa divaksin akhirnya mendapat vaksin juga. Sebab mulanya tensi darahnya naik, kemudian turun normal setelah beberapa saat dia menenangkan diri. 


"Tadi mungkin agak stres diperiksa di tengah keramaian. Padahal tensi saya tidak pernah setinggi tdi, 140. Setelah istirahat beberapa menit akhirnya tensi darah saya turun 133 dan petugas membolehkan saya untuk divaksin," terangnya. 


Setelah vaksin disuntikkan dia juga tak merasakan efek samping. Tak ada persiapan khusus ketika dia menjalani vaksi Sinovac. Menurut Firdaus yang menggantikan posisi Kepala BBPOM Padang, sebelumnya Martin Suhendri seluruh jajaran di BBPOM Padang siap menjalani vaksinisasi.


"Mari kita sukeskan vaksin ini, sebab Covid-19 sudah rusak semua sendi kehiduapn. Vaksin salah satu cara mencegah penyakit menular tersebut," terangnya. 


Lain, pula Kepala Dinas Kominfo Sumbar, Jasman Rizal, dia mengalami rasa kantuk setelah beberapa saat divaksin. Namun beberapa saat kemudian setelah makan siang dia merasakan tubuhnya lebih segar dari biasa.


Sementara, setelah mendapat vaksin pertama maka pejabat esensial tersebut akan menjalani suntikkan vaksin kedua, 14 hari kemudian. 


Setelah pencanangan itu, serentak Jumat (15/1/2021) besok akan dilakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Terdapat 9.928 nakes di Kota Padang yang akan divaksin. Sedangkan di Kabupaten Pesisir Selatan tercatat sebanyak 1.805 orang. Total, ada 11.733 orang di SDM kesehatan yang akan divaksin. YL


0 Comments