Kisah Pendiri SD IT Alam untuk Rakyat Kecil : Pengalaman Jembatan Penyambung Mimpi

Foto murid SD IT Alam Azizah bersama pendiri dan penasehat yayasan. Ist

PADANG-Banyak orangtua muslim ingin anaknya bisa menimba ilmu di sekolah dengan pendidikan Islam lebih dari pada sekolah negeri. Namun keinginan itu sering kali kandas karena biaya masuk sekolah Islam Terpadu "selangit".

Keresahan para orangtua tersebut dijawab seorang pengusaha pembuat aneka oleh-oleh di Kota Padang, Yeni Fitra, yang mendirikan SD IT Alam Azizah. Sekolah itu jauh dari keramaian kota. Persisnya terletak di Jalan Timbulun RT 004/RW 006 Kelurahan Batu Gadang Kecamatan Lubuk Kilangan. Kira-kira 5 Km dari Jalan Raya Padang Solok, dekat Simpang Bukit Karang Putih.

Sekolah di sana akan memberi rasa aman murid dan orangtuanya. Ditambah pula dengan suasana belajar sekolah alam dengan udara sejuk, pemandangan sawah, pepohonan serta sejumlah fasilitas lain.   

SD Islam Terpadu Alam Azizah Padang Senin (13/7) mulai dibuka. Peresmian sekolah yang mengusung visi Generasi muslim yang qurani dan berakhlak mulia itu kemarin dilakukan istri Walikota Padang, Ny. Harneli Bahar, selaku pembina dan penasehat.

"Alhamdulillah SD kami sudah diresmikan. Jadwal belajar disesuaikan dengan aturan pemerinta," kata Ketua Yayasan SD Islam Terpadu Alam Azizah, Yeni Fitra, pada wartawan usai peresmian kemarin, Senin (13/7).

Dijelaskannya, motivasi pendirian SD IT Alam tersebut didasarkan atas pengalaman pribadi yang ingin memasukan anak-anaknya sekolah IT. Namun karena terkendala biaya anak pertama dan keduanya terpaksa masuk sekolah negeri.

"Keinginan untuk memasukan anak ke SD IT baru tercapai saat anak ketiga. Ketika itu rezeki kami mulai membaik. Dari sana kami tahu betul perbedaan antara anak tamat SD negeri dibanding anak SD IT. Jauh sekali bedanya. Terutama hafalan ayat-ayat," beber perempuan yang akrab disapa Ni Yen itu.

Tiba dianak keempatnya, keinginan untuk memasukan ke SD IT juga tinggi, sayang biaya masuk SD IT yang ada "selangit". Puluhan juta. Hanya terjangkau oleh kalangan menengah ke atas. Dari sana Yeni kembali berpikir untuk mendirikan SD IT Alam Azizah.

Selain anaknya bisa sekolah di SD IT, anak-anak lain yang orangtuanya berkeinginan sekolah dengan ilmu Islam lebih juga bisa sekolah di SD yang dia dirikan.

Apa yang dipikirkan Yeni, dibarengi dengan usaha. Niat itu dimulainya pada Maret 2020 lalu. Hingga akhirnya berbagai kemudahan didapat dan sekolah IT berdiri di atas tanah milik sendiri.

"Pendirian SD IT ini tak hanya untuk duniawi semata tapi juga project akhirat kelak. Sebab di sini kami menggratiskan anak-anak yang benar-benar tak mampu 100 persen," ujarnya.

Selain itu, banyak kemudahan yang diberikan pihak sekolah untuk anak-anak yang orangtuanya betul-betul ingin anaknya mengecap pendidikan di SD IT. Seperti pemberian diskon atau bisa juga dengan cara mencicil.

Di SD IT Alam tersebut anak-anak diajar oleh guru-guru berkompeten. Fasilitas yang tersedia, gedung sekolah milik sendiri, kolam renang sendiri dan sejumlah fasilitas lain. Di sana anak-anak akan belajar tahfiz, mata pelajar umum kurikulum 2013, belajar berenang, memanah hingga berkuda.

"Berenang, memanah dan berkuda adalah kegiatan yang disukai rasulullah. Ini yang kami terapkan pada anak-anak didik. Khusus untuk kegiatan berkuda akan dilakukan dalam waktu dekat, insyaallah," ujarnya panjang lebar.

Untuk tahap awal, SD IT Alam azizah, telah memiliki murid lebih dari 20 orang. Jumlah anak yang ada dibagi dua kelas, untuk jaga jarak sesuai protokol kesehatan. Peserta didik di SD IT tersebut kebanyakan berasal dari masyarakat sekitar dan sejumlah kelurahan di Lubuk Kilangan.

Sementara, untuk target pendidikan anak sendiri, setiap yang lulus di sekolah itu mampu menghafal Alquran.

"Dalam hal ini kami tentunya berharap kerjasama dari para orangtua. Jangan menyerahkan anak-anak para guru saja. Tapi mendidik anak kerjasama yang baik antara guru dan orangtua. Tanpa kerjasama mustahil pendidikan anak bisa terwujud sesuai keinginan," terang Yeni.

Sementara, sejumlah orangtua murid mengaku senang memasukan anak-anaknya di SD IT Alam Azizah. Sebab biaya masuk di sana terbilang murah dibanding SD IT Alam lain yang pernah mereka ketahui.

"Sudah lama saya ingin anak-anak sekolah di SD IT Alam. Baru sekarang terwujudnya. Karena sekolah IT lain tak terjangkau sama kami. Biayanya belasan hingga puluhan juta, sedangka keuangan pas-pasan," ujar Upik salah seorang wali murid.

Dia berharap, SD IT Alam Azizah, benar-benar dapat mewujudkan mimpi para orangtua yang ingin anak-anaknya mengecap pendidikan di sekolah berbasis Islam lebih dibanding sekolah negeri. YL