Jalan dan Jembatan Rusak Akibat Bencana di Padang Panjang Kembali Mulus

Penampakan jalan mulus pasca galodo Marapi beberapa waktu lalu. Ist 

PADANG PANJANG – Musibah bencana alam pada 11 Mei 2024 lalu telah meninggalkan luka mendalam bagi Kota Padang Panjang. 

Kerusakan infrastruktur vital seperti jalan di kawasan Lubuk Mato Kuciang dan jembatan Tanjung–Tanah Bato, serta puluhan rumah warga, tak terhindarkan. Bahkan, tragedi ini juga merenggut korban jiwa.

Namun, semangat untuk bangkit tak pernah padam. Kini, sebuah kabar gembira menyelimuti masyarakat. Proyek rehabilitasi infrastruktur yang rusak parah tersebut telah rampung dan diresmikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto pada Jumat (4/7/2025).

Jalan sepanjang 200 meter di Lubuk Mato Kuciang yang sebelumnya terputus kini telah diperbaiki total, memungkinkan akses kembali lancar. Demikian pula jembatan Tanjung–Tanah Bato yang telah dibangun ulang, menghubungkan kembali dua wilayah vital. Seluruh biaya perbaikan ini berasal dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB tahun 2024 dengan total anggaran lebih dari Rp9,4 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk perbaikan jalan (sekitar Rp7,4 miliar), pembangunan jembatan (Rp900 juta), serta sisanya untuk logistik dan bantuan rehabilitasi rumah warga terdampak.

Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja cepat dan kolaborasi solid dari semua pihak dalam penanganan pasca-bencana. Beliau juga menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk terus hadir mendampingi masyarakat, meskipun ada pergantian kepemimpinan nasional.

“Bencana ini terjadi di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dan beliau langsung meninjau lokasi. Setelah itu, Presiden terpilih Prabowo Subianto pun menunjukkan perhatian yang luar biasa, bahkan sebelum resmi dilantik sudah memberikan dukungan langsung,” ujar Letjen Suharyanto.

Beliau juga berbagi pengalaman yang menyentuh hati saat meninjau lokasi bencana. Sebuah masjid tetap berdiri kokoh di tengah puing-puing bangunan lain yang hancur diterjang banjir, dan warga yang berlindung di dalamnya selamat.

“Meskipun Allah memberikan ujian berupa bencana, Dia juga menunjukkan kasih sayang-Nya. Saya melihat langsung batu sebesar kendaraan tidak menyentuh masjid itu, padahal kanan kirinya luluh lantak. Yang selamat adalah mereka yang tetap bertahan di dalam masjid,” tuturnya dengan haru.

Letjen Suharyanto juga mengungkapkan kegembiraannya dapat meresmikan proyek ini secara langsung. “Biasanya saya tidak meresmikan proyek infrastruktur secara langsung, tetapi karena desakan teman-teman dari daerah dan sudah dibuat prasastinya, akhirnya saya hadir juga,” katanya sambil tersenyum.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, yang mendampingi Kepala BNPB, menyampaikan rasa terima kasih mendalam serta harapan agar perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat terus berlanjut untuk Sumatera Barat.

“Kami berharap aspirasi masyarakat dari kabupaten dan kota bisa terus ditampung dan diusulkan ke Pak Kepala BNPB. Semoga proposal-proposal yang sudah masuk bisa disetujui,” ujarnya.

Ia menutup sambutannya dengan apresiasi tulus. “Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan juga kepada Kepala BNPB. Tolong jangan lupakan Sumatera Barat,” ujarnya.

Kebahagiaan terpancar jelas dari wajah warga terdampak. Nurlisma, atau akrab disapa Ema, mengungkapkan rasa syukurnya.

“Alhamdulillah, jalan yang dulu putus sekarang sudah bagus. Dulu kami harus lewat jalan kecil yang jelek, sekarang sudah lancar lagi,” kata Ema dengan lega.

Ia juga menaruh harapan besar agar pemandian Lubuk Mato Kuciang dapat segera dibuka kembali. “Kalau pemandian ini dibuka lagi, kami bisa jualan, bantu-bantu ekonomi keluarga,” ujarnya penuh harap.

Yani, warga lain yang rumahnya sempat rusak, juga tak kuasa menahan rasa syukurnya. “Terima kasih banyak buat BNPB dan semua yang sudah membantu. Jalan sudah bagus, rumah juga dapat bantuan. Alhamdulillah,” ucapnya dengan senyum bahagia.



0 Comments