Bukan Hanya Ibu: Kelas Ibu Hamil Ambacang Ajak Semua Pihak Wujudkan Anak Hebat

Dr. Ida Rahman Burhan, memaparkan materi tentang kelas ibu hamil pada peserta yang umumnya kaum Hawa. Dok kitapunya 

PADANG - Revitalisasi kelas ibu hamil di Kelurahan Ambacang, Kota Padang, masi jauh dari kata ideal. Padahal, di tengah masyarakat, banyak ibu hamil yang masih menghadapi berbagai persoalan, mulai dari kurangnya pemahaman tentang kehamilan hingga cara merawat bayi setelah lahir. 

Kelas ibu hamil ini diharapkan menjadi solusi krusial untuk memastikan setiap kehamilan berjalan lancar, melahirkan anak-anak yang sehat dan cerdas.

"Di masyarakat masih banyak masalah bumil, salah satunya dengan gelar ibu hamil. Dengan kelas bumil ini diharapkan berbagai kasus yang dialami bumil bisa teratasi hingga lahir anak sehat dan cerdas," ujar dr. Ida Rahman Burhan, salah satu narasumber dalam kegiatan Kelas Ibu Hamil yang diselenggarakan Dokter Muda IKM-KK FK Unand Present, yang mengusung tema "Mendukung Anak Hebat Melalui Ibu Hamil yang Sehat". Kegiatan berlangsung Sabtu (5/6) di Kantor KAN Pasar Ambacang Padang.

Banyak keluhan datang dari ibu hamil yang belum sepenuhnya memahami apa yang harus dilakukan selama dan setelah kehamilan. Hal ini menunjukkan urgensi kehadiran kelas yang terstruktur dan berkelanjutan.

Peran Ayah Sangat Dinanti

Salah satu sorotan utama dalam upaya revitalisasi ini adalah minimnya partisipasi para ayah. "Diharapkan peran bapak hadir di kelas bumil agar mereka bisa berikan support pada istrinya. Setiap suami harusnya turut hadir dalam menjaga dan melindungi istrinya saat hamil," tegas Ida Rahman Burhan. Partisipasi ayah yang masih kurang menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diatasi untuk menciptakan lingkungan kehamilan yang suportif dan optimal.

Foto bersama. Dok kitapunya 

Langkah Konkret Menuju Kelas Ibu Hamil Ideal

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, para mahasiswa akan membuat modul komprehensif tentang kelas ibu hamil yang ideal. Modul ini akan menjadi panduan bagi penyelenggaraan kelas di masa depan. Tak hanya itu, akan ada fakta integritas yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari camat, kader kesehatan, hingga puskesmas. Semua pihak diminta sepakat untuk mengadakan kelas ibu hamil secara berkelanjutan.

Saat ini, dari sembilan kelurahan di Kecamatan Kuranji, baru empat kelurahan yang menyelenggarakan kelas ibu hamil. Ini menjadi tantangan sekaligus motivasi untuk memperluas jangkauan program. "Ini adalah usaha kesehatan berbasis masyarakat, jadi puskesmas harus berkolaborasi karena kami tidak bisa melakukan kegiatan ini sendiri," jelasnya, menekankan pentingnya sinergi.

Kelas ibu hamil ini menargetkan 30 peserta per sesi, dengan narasumber dari kalangan kebidanan dan dokter spesialis obgyn untuk memastikan informasi yang akurat dan terpercaya. Untuk memotivasi peserta, panitia juga menyediakan door prize.

"Harus ada komitmen bersama agar kegiatan ini berkelanjutan," pungkas Ida Rahman Burhan. Dengan komitmen kuat dari semua pihak, diharapkan kelas ibu hamil di Ambacang dan kelurahan lainnya dapat berjalan optimal, menciptakan generasi penerus yang sehat dan hebat, dimulai dari rahim ibu yang teredukasi dan didukung penuh.



0 Comments