Pilih/Coblos Kota Kosong, Pilkada Se-Sumbar, Paslon Borong Partai

 

Oleh Labai Korok Piaman 

Sepertinya Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok Selatan akan lahir calon kepala daerah tunggal dalam Pilkada nanti, akan ada Paslon memborong semua partai, tokoh lain gugur.

Isu politik yang berkembang yang terbaca ditingkat elit bahwa Jhon Kenedi Aziz tidak mau berhadapan dengan Suhatri Bur, hitungannya jika satu lawan satu maka Suhatri Bur akan memenangkan Pilkada tahun 2014.

Begitu juga di Solok Selatan, sikap pertahana dari pada terjadi pertarungan berdarah-berdarah disaat Pilkada yang menghabiskan dana lebih kurang 10 milyar ditengah masyarakat saat kampanye, lebih baik diborong semua parta hanya menghabiskan dana lebih kurang 6 milyar saja.

Jika satu daerah itu hanya ada satu paslon maka lawannya adalah kotak kosong, dalam kertas suara nanti ada gambar paslon lawan kotak kosong. Nan pertanyaannya siapa yang akan menang.

Dilihat dari data survey yang ada seperti Kabupaten Padang Pariaman, Suhatri Bur memiliki elektabilitas tinggi lebih kurang 63%, ini modal dasar kotak kosong menang, dorong pemilih aciak coblos kotak kosong.

Apalagi ada bakal calon yang diganjal, akhirnya tidak bisa maju di Pilkada Padang Pariaman karena semua partai diborong oleh Jhon Kenedi Aziz, tokoh masyarakat ini tentu mendorong juga warganya, masyarakat memilih kotak kosong.

Sikap pasangan calon memborong semua partai beresiko kalah dari kotak kosong ketika semua komponen tokoh tidak menghendaki sistem demokrasi tidak berjalan. Kader Golkar kalah dikotak kosong daerah Sulawesi.

Tidak itu saja efek memborong partai juga menghambat beredar dana kampanye dari calon kepala daerah selama ini, dana sudah distor keparpol pusat.

Andaikan pasangan ada calon 4 pasang maka dana beredar akan banyak, pertumbuhan ekonomi akan tercipta, masyarakat sejahtera, tim sukses/relawan dampat dana pemenangan.

Namun kalau hanya satu pasang lawan kotak kosong tentu masyarakat tidak bisa bergembira dalam masa kampanyenya nanti, hal ini diyakini akan berdampak partisipasi pemilih rendah, tidak ada yang mau ke TPS suara.

Saran Penulis kepada kandidat yang ada, jangan memaksakan tercipta kotak kosong yang menang karena hanya satu pasangan calon Bupati yang ada.

Mari ciptakan demokrasi yang terbuka, proses demokratisasi yang berjalan, andaikan takut kalah jangan maju, jangan troma kalah Jhon Kenedi Aziz di pemilihan legislatif 2024 lalu memaksakan borong partai agar Suhatri Bur dak bisa ikut Pilkada.

0 Comments