Aneka Tools di Google Mampu Meningkatkan Performa Kerja Jurnalis



PADANG- Di era digital ini ada banyak tools di Google yang sangat penting untuk meningkatkan performa kerja jurnalis. Tools yang dimiliki oleh Google saat ini, ternyata menjadi sarana yang sangat penting untuk mendukung media dalam memberikan liputan yang berkualitas bagi masyarakat luas.


Hal ini diungkapkan Rebecca Isjwara dari Asian-American Journalists Association (AAJA) yang berbasis di Hong Kong.  Dia narasumber workshop Training Google Tools  dengan tema Optimizing Google Tools for Journalist yang digelar Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bekerjasama dengan Google News Initiative (GNI) secara daring, Sabtu (18/6/22).


Sebelum ini, AAJA sendiri telah melatih sejumlah besar wartawan di beberapa kota, di antaranya; Jakarta, Hongkong, Singapura, Tokyo, Manila, dan Bangkok. AAJA memiliki puluhan pelatih yang fasih berbahasa Inggris serta delapan bahasa Asia lainnya, yakni bahasa Indonesia, bahasa Malaysia, bahasa Kanton, bahasa Jepang, bahasa Korea, bahasa Mandarin, bahasa Tagalog, dan bahasa Thai.


Kegiatan ini juga memberikan manfaat sangat besar untuk meningkatkan kemampuan editorial jurnalis. Terutama dalam mengumpulkan dan mengolah data yang ada di Google, sebagai data pendukung penting untuk penulisan-penulisan liputan yang dilakukan oleh jurnalis.


Terutama tentang bagaimana menggali data-data penting yang tersedia di Google. Mengambilnya sesuai kebutuhan, kemudian ditransfer menjadi format sesuai kebutuhan laporan jurnalistik yang akan dibuat oleh masing-masing jurnalis.


Dengan menggunakan tools yang sesuai pada Google, jurnalis bisa mengubah data menjadi visual atau pun visual menjadi data, atau menjadi suara, sesuai dengan keperluan masing-masing. “Tinggal kita membiasakan diri, rajin menggunakan, lama-lama akan familiar dan terbiasa serta bisa memanfaatkan semua fitur-fitur luar biasa yang ada di Google,” jelas Rebecca.


Namun tentunya, sebagai “Alat jurnalisme digital”, dijelaskan Rebecca, kita tetap harus harus hati-hati menyimpan data dan riwayat perjalanan pribadi di Google, karena bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan, contoh nya; riwayat perjalanan, pin banking dan lainnya.


Sementara itu, Ketua Umum FJPI, Uni Lubis, dalam kesempatan yang sama mengatakan, pelatihan-pelatihan semacam ini, tentunya akan terus berlanjut diadakan oleh FJPI. Bukan hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan seluruh jurnalis-jurnalis perempuan yang tergabung di dalam FJPI saja.


Namun juga bagi seluruh jurnalis yang berminat untuk menambah ilmu dan wawasan, meski tidak tergabung di dalam FJPI. “Ke depan kita akan mengadakan workshop kembali dengan Google, tentunya dengan topik, narasumber dan ilmu yang berbeda. Tahun 2022 ini totalnya ada lima pelatihan, kerjasama FJPI dengan Google News Initiative,” ujar Uni. Rilis

0 Comments